PENGERTIAN TAHU
Tahu atau tofu adalah makan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dan diambil sarinya. Berbeda dengan tempe yang asli dari Indonesia, tahu berasal dari Cina, seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso.
Tahu merupakan salah satu bahan makanan pokok di negeri ini, yang termasuk dalam makanan 4 sehat 5 sempurna. Tahu juga merupakan makanan yang mengandung sangat banyak gizi dan cukup mudah untuk diproduksi. Untuk memproduksi tahu bahan bahan yang dibutuhkan hanya merupakan kacang kedelai. Tidak heran jika
saat ini kita dapat menemukan banyak sekali pabrik pembuatan tahu, baik dalam bentuk
usaha kecil dan usaha menengah yang masih menggunakan cara konvensional ataupun
usaha usaha yang sudah cukup sukses denga cara pembuatan yang lebih modern.
Tahu adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dan diambil sarinya. Berbeda dengan tempe yang asli dari Indonesia, tahu berasal dari china, seperti halnya kecap, tauco, dan bakpao. Tahu adalah kata dari bahasa hokkian (tauhu) yang secara harfiah berarti “kedelai yang
difermentasikan”
ASAL USUL TAHU
Tahu dibuat
dari kacang kedelai yang fermentasikan dan diambil sarinya. Berbeda dengan
tempe yang asli Indonesia, tahu berasal dari China, seperti halnya kecap,
tauco, bakpau, dan bakso.
Tahu adalah kata serapan dari bahasa
Hokkian, tauhu (hanyu pinyin: doufu) yang secara harfiah berarti “kedelai yang
difermentasi”. Di Jepang dikenal dengan nama tofu. Dibawa para perantau China,
makanan ini menyebar ke Asia Timur dan Asia Tenggara, lalu juga menyebar ke
seluruh dunia.
Tahu pertama kali mucul di Tiongkok
sejak zaman Dinasti Han sekitar 2200
tahun yang lalu. Penemunya adalah Liu An yang merupakan seorang bangsawan, cucu
Kaisar Han Gaozu Liu Bang yang mendirikan Dinasti Han.
Liu An adalah ilmuan, filosof,
penguasa, dan ahli politik. Ia tertarik pada ilmu kimia dan Meditasi Tadiom.
Para ahli sejarah berpendapat bahwa kemungkinan besar Liu An melakukan
pengenalan makanan non daging melalui tahu. Dan kemungkinan besar Liu An
mendapatkan tahu dengan nigari atau air lant dan menjadi kental seperti tahu
saat ini.
TEORI- TEORI TENTANG TAHU
Ada beberapa teori bagaimana tahu pada awalnya terbentuk :
1)
Teori pertama,
kemungkinan besar proses pengumpalan tahu terjadi secara kebetulan. Bila
membuat sup dari puree kedelai biasanya harus diberi bumbu. Bila sup tersebut
diberi garam kemungkinan besar mengandung nigari (garam alami). Dengan adanya
garam bitern (nigari) maka pengumpalan tahu segera terjadi. Garam yang sengaja
ditambahkan ternyata dapat menggumpalkan tahu. Para tukang masak kemudian
mengambil ampas tahu, agar mendapat tahu yang lebih lembut dengan tekstur yang indah. Tahap berikutnya adalah dengan
pengepresan, membantu makanan lebih tahan segar dalam waktu yang lebih lama.
2)
Teori kedua,
mengusulkan bahwa karena tidak berternak sapi atau kambing untuk produksi susu,
kemungkinan besar masyarakat China tidak familiar dengan cara menggumpalkan
susu atau proses penggumpalan secara umum. Karena alasan tersebut, kemungkinan
besar mereka belajar dari orang India di daerah China Selatan atau dari
Monggolia bagian Utara China. Kedua negara tersebut biasa membuat gumpalan susu
dan keju. Teori teknologi import dari negara tetangga dianggap masuk akal
karena China sangat menggemari delicary yang beraroma ringan seperti “shark
pin”, sarang burung walet, dan teripangnya juga diimport dari negara lain. Kata
tofu muncul pertama kali dalam sejarah China sekitar 800 tahun kemudian.
Dikatakan bahwa Bhudi Dharma, yang hidup di China dari tahun 500-528 telah
mendirikan sekolah chinesses chian (zen), dan dalam ajarannya telah melibatkan dengan
tahu dalam
Dharma Combat.
Untuk memperdalam pernyataan mengenai cara-cara atau jalan Budha. Budhi Dharma
kemudian mengagunggan dan merefleksikan tahu sebagai sumber sesuatu yang
sederhana, sifat jujur, jalan alam pintas, dan mencerminkan warna sebagai jubah
yang putih dan agung. Prasasti tertua yang menyebut tofu adalah saiinoku, yang
ditulis sewaktu dynasti sung (960-1127), lebih dari 1000 tahun setelah penemu
tahu itu sendiri.
Banyak buku
kuno atau prasasti pada zaman itu menunjukkan karya yang ditulis sekitar 60
sampai 100 Bc,yang berisi cerita Lord An dan Tofu zaman itu. Dibuku-buku yang
diterbitkan dizaman dynasty Sung,terdapat deskripsi atau uraian dan menunjang
bahwa tahu sering disajikan bagi santapan raja-raja dizaman itu. Tofu atau tahu
menyebar ke Jepang pada abad kdelapan dan barangkali dibawa dari daratan China
oleh beberapa pendeta Budha (Bhiksu) yang berkelana mondar-mandir antara Jepang
dan China.
Masuknya tahu
ke Jepang melalui jalur keluarga istana ,para politisi dn ekonomi yang saat itu
banyak berhubungan antara China dan Jepang. Para Bhiksu Budha itu sendiri
makanan sehari-harinya adalah tofu. Didaerah sekitar candi Budha yang besar
terdapat kedai-kedai tahu dan diorganisasi atau dikelola oleh para Bhiksu
Budha.di Jepang,khususnya dizaman Kamakura (1185-1333) terjadilah gerakan
besar-besaran untuk mempopulerkan tahu diantara penganut agama Budha bagi
masyarakat Jepang.
Dari Kamakura
berkembang merambat ke Kyoto dan menyebar keseluruh negeri Jepang.pemeluk agama
Budha yaitu menghindarkan diri dari konsumsi daging “dari ternak yang berkaki
empat”,maka kehadiran tahu tentu saja disambut dengan gembira sebagai sumber
makanan kaya protein dan gizi yang murah dan lezat rasanya. Dari Jepang tahu
berkembang dan maju sehingga timbullah inofasi baru dibidang produksi tahu
termasuk didalamnya;tahu baku kering (dried frozen tofu),age,grilledtofu,dan
nigari kinughosi.
Bersamaan
dengan menyebarnya tahu di Jepang,sifat dasartahu tahap demi tahap mengalami
perubahan. Ditangan para ahli seni masak dan keterampilan,tahu yang diproduksi
semakin lebih lunak,lebih putih,dan dan cita rasanya yang lebih lezat. Namun
demikian tahu yang diproduksi dikawasaan perdesaan ternyata masih tetap
mempertahankan tingkat kepadatan yang lama serta kaya citarasa seperti tahu
dari daratan Tiongkok.
Ketika seorang
Zen Master China,yang bernama Ingen,tiba di Jepang ditahun 1661,ia sangat
terperanjat saat menemukan tofu yang tidak lagi seperti tahu yang terdapat di
China saat ia meninggalkan China. Dalam memuja jenis makanan baru ia menyusun
dan mengukir kalimat sederhana yang merupakan perubahan yang masih sangat
terkenal hingga saat ini.
PROSES PEMBUATAN
Alat dan bahan
dalam proses pembuatan tahu :
1. Kedelai
2. Asam cuka
3. Kain pengaduk
4. Cetakan
5. Wadah
6. Tungku dan
kompor
7. Alat penghancur
8. Ember
9. Tampah
10. Kain saring
Cara kerja :
1. Pilih kedelai
yang bersih dan besar ukurannya,kemudian cuci sampai bersih.
2. Rendam kedelai
dalam air bersih selama 8 jam,usahakan semua kedelai terendam.
3. Bersihkan
kembali kedelai dengan cara dicuci berkali-kali. Usahakan kedelai ini sebersih
mungkin untuk menghindari kedelai cepat masam.
4. Hancurkan
kedelai dengan cara ditumbuk dan secara perlahan tambahkan air sedikit demi
sedikit sehingga kedelainya berbentuk bubur.
5. Masak bubur
kedelai menggunakan tungku atau kompor. Apabila kedelai sudah masak maka
ditandai dengan gelembung kecil.
6. Saring bubur
kedelai tersebut dengan asam cuka secukupnya,sambil diaduk secara perlahan.
Proses ini akan menghasikan gumpalan tahu.
7.
Endapkan tahu itu,kemudian siap untuk dicetak sesuai
keinginan kita.
TAHAP–TAHAP DALM PEMBUATAN TAHU
Untuk membuat tahu kedelai harus melewati beberapa tahap,
yaitu pernyotiran, pencucian, perendaman, penggilingan, pendidihan,
penyaringan, penggumpalan, pencetakan, dan perebusan.
A.
Penyortiran dan Pencucian
Setiap harinya, home industri Purwogondo ini menggunakan
± 15 kuintal biji kedelai yang sudah tua. Sebelum digiling, biji-biji kedelai
itu harus dipilih terlebih dahulu. Caranya adalah dengan meletakkan biji-biji
kedelai itu pada tampah kemudian ditampi. Biasanya hal ini dikerjakan oleh 4
orang. Tujuan dari pemilihan ini untuk mendapatkan kedelai yang bersih, bebas
dari kotoran sehingga menghasilkan produk tahu yang berkualitas.
Biji-biji kedelai yang sudah bersih itu kemidian
dimasukkan ke dalam ember berisi air dimana airnya mengalir, sehingga kotoran
yang melekat maupun tercampur diantara biji dapat hilang.
B.
Perendaman
Setelah kedelai itu dicuci kemudian kedelai direndam
dalam bak besar selama 6-12 jam. Tetapi biasanya home industri ini merendam
kedelai selama 7 jam. Perendaman kedelai dimaksudkan agar kedelai menyerap air
sehingga lebih lunak dan kulitnya mudah dikupas. Cara mengupas kulit kedelai ini adalah
dengan meremas-remas kedelai dalam air kemudian dikuliti sehingga biji-biji
kedelai kelihatan bersih.
C. Penggilingan
Keping-keping kedelai ditambah iar panas dan dimasukkan
ke dalam alat penggiling. Untuk 1 bagian kedelai ditambah dengan dan bagian air
panas dengan tujuan untuk menonaktifkan enzim lipoksigenasi dalam kedelai yang
menyebabkan bau langu.
Cara penggilingan : keping-keping kedelai direndam air
panas selama beberapa menit kemudian dimasukkan ke dalam penggilingan yang
digerakkan generator. Keping-keping kedelai tergiling menjadi halus dan menjadi
bubur putih yang kemudian ditampung dalam panic besar.
D.
Pendidihan
Setelah digiling, bubur kedelai tadi dididihkan.
Pendidihan ini bertujuan untuk menonaktifkan zat antinutrisi kedelai dan
meningkatkan nilai cerna.
Cara pendidihan : bubur kedelai dimasukkan ke dalam wajan
besar lalu dipanaskan diatas tungku. Karena bubur kedelai ini masih kental maka
perlu ditambahkan air. Selama pendidihan ini akan mengeluarkan busa, maka agar
buasa tidak tumpah perlu diaduk. Lama pendidihan ini sekitar 15-39 menit.
E. Penyaringan
Setelah dididihkan, bubur kedelai ini selanjutnya
disaring untuk mendapatkan sari kedelai. Caranya bubur kedelai diletakkan
diatas kain mori kasar yang ada di dalam panic. Setelah itu, kain mori
ditutupkan pada bubur lalu diletakkan diantara penjepit papan kayu yang berada
pada peremukaan panic. Papan kayu ditekan sekuat-kuatnya agar semua air yang
terdapat dalam bubur terperas semua. Bila perlu, ampas saringan diperas lagi
dengan menambah sedikit air, penyaringan ini dapat dilakukan berulang kali
hingga diperoleh sari kedelai yang optimal. Selain sari kedelai, kita juga
mendapatkan hasil lain yaitu ampas tahu yang dapat dijadikan pakan ternak dan
tempe gembus.
Selanjutnya, sari kedelai yang masih hangat dan berwarna
kekuning-kuninigan itu ditambah dengan batu tahu atau air cuka sehingga timbul
jonjot-jonjot putih. Penggumpalan ini berlangsung selama 10 menit agar
mendapatkan protein yang sempurna.
F. Pencetakan
Proses selanjutnya adalah pencetakan. Pertama-tama
dimulai dengan pemisahan air asam atau cuka yang terdapat diatas endapan dengan
cara meletakkan tampah diatas endapan kemudian menekannya. Maka air akan berada
diatas tampah kemudian diselang atau diambil dengan gayung. Setelah itu barulah
gumpalan protein dimasukkan ke dalam cetakan
yang bagian alasnya dihamparkan kain mori. Jika cetakan telah berisi
penuh dengan gumpalan protein kain mori dilipat bagian atasnya dan diatas kain
diletakkan pemberat (batu) sekitar 3 menit. Akhirnya jadilah tahu yang kemudian
akan dipotong-potong sesuai permintaan konsumen. Biasanya berukurang 5 x 5 cm.
G.
Perebusan
Sebelum tahu ini dipasarkan, maka tahu
harus direbus dahulu dan dibiarkan dalam air perebusan sampai saat dijual.
Tujuan perebusan ini agar tahu tidak menjadi basi. Pada saat perebusan kita
bisa menambahkan perasaan kunyit atau garam.
KANDUNGAN GIZI DAN MANFAAT TAHU
Sebagai
hasil olahan kacang kedelai, tahu merupakan makanan andalan untuk perbaikan
gizi karena tahu mempunyai mutu protein nabati terbaik karena mempunyai
komposisi asam amino paling lengkap dan diyakini memiliki daya cerna yang
tinggi (sebesar 85% -98%). Kandungan gizi dalam tahu,
memang masih kalah dibandingkan lauk pauk hewani, seperti telur, daging dan
ikan. Namun, dengan harga yang lebih murah, masyarakat cenderung lebih memilih
mengkonsumsi tahu sebagai bahan makanan pengganti protein hewani untuk memenuhi
kebutuhan gizi.
Pada
tahu terdapat berbagai macam kandungan gizi, seperti protein, lemak,
karbohidrat, kalori dan mineral, fosfor, vitamin B-kompleks seperti thiamin,
riboflavin, vitamin E, vitamin B12, kalium dan kalsium (yang bermanfaat
mendukung terbentuknya kerangka tulang). Dan paling
penting, dengan kandungan sekitar 80% asam lemak tak jenuh tahu tidak banyak
mengandung kolesterol, sehingga sangat aman bagi kesehatan jantung. Bahkan
karena kandungan hidrat arang dan kalorinya yang rendah, tahu merupakan salah
satu menu diet rendah kalori.
Di balik kelezatannya, tahu
menyimpan khasiat medis tersendiri. Sebuah studi oleh tim medis dari Kanada
membuktikan bahwa tahu dapat menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh. Studi
yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition dilakukan
pada 55 orang lelaki dan perempuan usia setengah baya yang mengidap kolesterol
tinggi.
Setelah mengikuti diet sehat,
partisan tersebut diikutkan pada pola makan beragam, mulai dari kacang almond,
tahu, sayuran mentah, dan jenis makanan kedelai lain. Setelah setahun,
kolesterol mereka diukur. Hasilnya, mereka yang mengonsumsi tahu
mengalami penurunan kolesterol lebih besar dibanding kelompok
pengonsumsi makanan lain. Penurunan ini dapat mencapai 10-20 persen.
Selain menurunkan kolesterol, tahu
juga terbukti dapat mencegah kanker payudara. Mereka yang mengonsumsi tahu 25
persen lebih banyak mengalami peningkatan pembentukan estrogen dibanding yang
tidak. Tekanan darah mereka juga lebih rendah ketimbang kelompok yang tidak
mengonsumsi tahu.
Rahasia khasiat tahu ternyata ada
pada kandungan isoflavon yang mengandung hormon estrogen. Selain mencegah
kanker payudara, isoflavon juga memperlambat proses penuaan pada perempuan.
Isoflavon bukan hanya terkandung dalam tahu melainkan juga pada semua makanan
berbahan dasar kedelai seperti tempe, susu kedelai, kecap, dan sejenisnya.
(dari berbagai sumber).
PENGERTIAN KEDELAI SEBAGAI BAHAN UTAMA
Pengertian
kedelai, Kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan
dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe
(kadang-kadang ditambah "kacang" di depan namanya). Berdasarkan
peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang
lalu di Asia Timur.
Kedelai dikenal dengan berbagai nama: sojaboon (bahasa Belanda), soja, soja
bohne (bahasa Jerman), soybean (bahasa Inggris), kedele (bahasa Indonesia
sehari-hari, bahasa Jawa), kacang ramang, kacang bulu, kacang gimbol, retak
mejong, kaceng bulu, kacang jepun, dekenana, demekun, dele, kadele, kadang
jepun, lebui bawak, lawui, sarupapa tiak, dole, kadule, puwe mon, kacang kuning
(Sumatera bagian utara) dan gadelei. Berbagai
nama ini menunjukkan bahwa kedelai telah lama dikenal di Indonesia.
Kedelai
berasal dari wilayah Cina. Masyarakat Cina telah membudidayakan kedelai sejak
berabad – abad tahun yang lalu. Di Cina, kedelai dianggap sebagai salah satu
dari lima macam tanaman terpenting dalam kehidupan masyarakat.
Kedelai
yang tergolong genus Glycine mempunyai banyak spesies yang merupakan susunan
genom diploid (2n) dengan 20 pasang kromosom antara lain spesies Glycine
clandestina, Glycine falcata, Glycine tabacina
Dalam Dunia tumbuhan, tanaman
kedelai diklasifikasikan sebagai berikut.
Kingdom :
Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Class
: Dicotyledoneae
Family
: Leguminoseae
Genus
: Glycine
Spessies
: Glycine max. L
Kedelai merupakan terna dikotil
semusim dengan percabangan sedikit, sistem perakaran akar tunggang, dan batang
berkambium. Kedelai dapat berubah penampilan menjadi tumbuhan setengah merambat
dalam keadaan pencahayaan rendah. Kedelai, khususnya kedelai putih dari daerah
subtropik, juga merupakan tanaman hari-pendek dengan waktu kritis rata-rata 13
jam. Ia akan segera berbunga apabila pada masa siap berbunga panjang hari
kurang dari 13 jam. Ini menjelaskan rendahnya produksi di daerah tropika,
karena tanaman terlalu dini berbunga.
v Biji
o
Biji
kedelai berkeping dua, terbungkus kulit biji dan tidak mengandung jaringan
endosperma. Embrio terletak di antara keping biji. Warna kulit biji kuning,
hitam, hijau, coklat. Pusar biji (hilum) adalah jaringan bekas biji melekat
pada dinding buah. Bentuk biji kedelai umumnya bulat lonjong tetapi ada pula
yang bundar atau bulat agak pipih.
v Kecambah
o
Biji
kedelai yang kering akan berkecambah bila memperoleh air yang cukup. Kecambah
kedelai tergolong epigeous, yaitu keping biji muncul diatas tanah. Warna
hipokotil, yaitu bagian batang kecambah di bawah daun kecambah (kotiledon),
ungu atau hijau yang terpaut dengan warna bunga. Kedelai yang berhipokotil ungu
berbunga ungu, sedang yang berhipokotil hijau berbunga putih. Kecambah kedelai
dapat digunakan sebagai sayuran (tauge).
v Akar
o
Tanaman
kedelai mempunyai akar tunggang yang membentuk akar-akar cabang yang tumbuh
menyamping (horizontal) tidak jauh dari permukaan tanah. Jika kelembapan tanah
turun, akar akan berkembang lebih ke dalam agar dapat menyerap unsur hara dan
air. Pertumbuhan ke samping dapat mencapai jarak 40 cm, dengan kedalaman hingga
120 cm. Selain berfungsi sebagai tempat bertumpunya tanaman dan alat pengangkut
air maupun unsur hara, akar tanaman kedelai juga merupakan tempat terbentuknya
bintil-bintil akar. Bintil akar tersebut berupa koloni dari bakteri pengikat
nitrogen Bradyrhizobium japonicum yang bersimbiosis secara mutualis dengan
kedelai. Pada tanah yang telah mengandung bakteri ini, bintil akar mulai
terbentuk sekitar 15 – 20 hari setelah tanam. Bakteri bintil akar dapat
mengikat nitrogen langsung dari udara dalam bentuk gas N2 (nitrogen) yang
kemudian dapat digunakan oleh kedelai setelah dioksidasi menjadi nitrat (NO3+).
v Batang
o
Kedelai
berbatang memiliki tinggi 30–100 cm. Batang dapat membentuk 3 – 6 cabang,
tetapi bila jarak antar tanaman rapat, cabang menjadi berkurang, atau tidak
bercabang sama sekali. Tipe pertumbuhan batang dapat dibedakan menjadi terbatas
(determinate), tidak terbatas (indeterminate), dan setengah terbatas
(semi-indeterminate). Tipe terbatas memiliki ciri khas berbunga serentak dan
mengakhiri pertumbuhan meninggi. Tanaman pendek sampai sedang, ujung batang
hampir sama besar dengan batang bagian tengah, daun teratas sama besar dengan
daun batang tengah. Tipe tidak terbatas memiliki ciri berbunga secara bertahap
dari bawah ke atas dan tumbuhan terus tumbuh. Tanaman berpostur sedang sampai
tinggi, ujung batang lebih kecil dari bagian tengah. Tipe setengah terbatas
memiliki karakteristik antara kedua tipe lainnya.
v Bunga
o
Bunga
kedelai termasuk bunga sempurna yaitu setiap bunga mempunyai alat jantan dan
alat betina. Penyerbukan terjadi pada saat mahkota bunga masih menutup sehingga
kemungkinan kawin silang alami amat kecil. Bunga terletak pada ruas-ruas
batang, berwarna ungu atau putih. Tidak semua bunga dapat menjadi polong
walaupun telah terjadi penyerbukan secara sempurna. Sekitar 60% bunga rontok
sebelum membentuk polong.
v Buah
o
Buah
kedelai berbentuk polong. Setiap tanaman mampu menghasilkan 100 – 250 polong.
Polong kedelai berbulu dan berwarna kuning kecoklatan atau abu-abu. Selama
proses pematangan buah, polong yang mula-mula berwarna hijau akan berubah
menjadi kehitaman.
v Daun
o
Pada
buku (nodus) pertama tanaman yang tumbuh dari biji terbentuk sepasang daun
tunggal. Selanjutnya, pada semua buku di atasnya terbentuk daun majemuk selalu
dengan tiga helai. Helai daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun bertiga
mempunyai tangkai agak panjang. Masing-masing daun berbentuk oval, tipis, dan
berwarna hijau. Permukaan daun berbulu halus (trichoma) pada kedua sisi. Tunas
atau bunga akan muncul pada ketiak tangkai daun majemuk. Setelah tua, daun
menguning dan gugur, mulai dari daun yang menempel di bagian bawah batang.
Jenis Olahan Tahu
1. Tahu Kuning Makanan Tradisional Dari Kediri, Jawa Timur
Makanan satu ini merupakan jenis olahan
tahu yang sangat khas dari Kediri, Jawa Timur. Namanya adalah Tahu
Kuning.
Tahu Kuning
adalah makanan jenis tahu yang pada bagian luarnya memiliki warna kuning. Warna
tersebut disebabkan karena pada saat perendaman tahu diberi kunyit, sehingga menghasilkan warna
kuning pada bagian luarnya. Selain warnanya yang unik, Tahu Kuning ini memiliki
rasa dan tekstur yang berbeda dengan tahu putih atau jenis tahu lainnya. Tahu
Kuning ini merupakan salah satu makanan khas dari kota Kediri, Jawa Timur.
Keistimewaan
Tahu Kuning
Selain warnanya
yang unik, Tahu Kuning ini memiliki beberapa keistimewaan yang membedakan
dengan jenis tahu lainnya. Salah satu keistimewaan dari Tahu Kuning ini
terletak pada tekturnya yang lebih padat, sehingga bila dipotong tidak mudah
hancur. Selain itu, Tahu Kuning ini juga lebih kenyal dan bagian dalamnya juga
terlihat sangat halus. Berbeda dengan tahu putih pada umumnya yang bila
dipotong sering mudah hancur dan bagian dalamnya terlihat tidak halus.
Pengolahan
Tahu Kuning
Sama dengan tahu
pada umumnya, Tahu Kuning ini juga terbuat dari kedelai. Namun yang membedakan adalah pada proses perendamannya.
Pada proses perendaman tahu ini menggunakan air rendaman yang sudah diberi kunyit, sehingga menghasilkan warna
kuning pada tahunya. Selain itu pada proses pencetakannya juga menggunakan
bahan tahu yang lebih banyak, sehingga menghasilkan tahu yang lebih padat.
Cita
Rasa Tahu Kuning
Tahu Kuning ini
memiliki cita rasa yang khas dan sedikit berbeda dengan tahu pada umumnya.
Apabila digoreng, bagian luar tahu akan menjadi kering dan terasa renyah, namun
pada bagian dalam tetap lembut dan kenyal. Sedangkan untuk rasanya, Tahu Kuning
ini memiliki rasa gurih yang sangat khas. Tahu Kuning ini sangat cocok bila
disajikan bersama dengan cabai rawit
atau sambal petis. Rasanya yang gurih
dan kenyal tentu membuat kita ketagihan dan tidak mau berhenti menyantapnya.
Tempat
Kuliner Tahu Kuning
Tahu Kuning ini
merupakan salah satu makanan tradisional yang cukup terkenal di Kediri, Jawa
Timur. untuk mencari Tahu Kuning ini sangat mudah, karena banyaknya industri
rumahan yang memproduksi makanan ini. Selain itu kita juga bisa menemukannya di
beberapa toko oleh – oleh yang tersebar di kota Kediri.
2
. Tahu
Sumedang
Tahu
merupakan makanan yang mengandung banyak protein nabati karena terbuat dari
kacang kedelai. Makanan yang relatif murah tetapi sangat bergizi sehingga
cocok menjadi santapan pecinta kuliner dari berbagai usia, apalagi untuk
anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Tahu bisa diolah dengan berbagai
cara, seperti dibacem, dipepes, ataupun digoreng. Khusus untuk tahu yang
digoreng, salah satu yang paling terkenal adalah Tahu Sumedang, yang
merupakan makanan khas dari Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Banyak
pengusaha yang memproduksi Tahu Sumedang, namun yang paling terkenal dan sudah
melegenda adalah tahu yang diproduksi oleh keluarga Boen Keng. Keluarga
ini mulai membuat sejak lebih dari 100 tahun yang lalu, yang menjadi cikal
bakal lahirnya Tahu Sumedang. Tempat penjualannya berada di pusat kota
Sumedang, dan tidak membuka cabang di tempat lain.
Di
rumah makan Boen Keng, yang kini dikelola oleh generasi keempatnya, yaitu
Suriadi, Tahu Sumedang bisa disantap bersama lontong berukuran kecil,
serta sambal cocol yang merupakan campuran dari cabe rawit, taoco, dan
tomat. Tahu berukuran kecil ini memiliki kulit luar yang berwarna coklat terang
dan terlihat kasar, namun bagian dalamnya berwarna putih dan rasanya gurih
serta segar. Berbeda dengan Tahu Sumedang lainnya yang rasanya sedikit
asam.

Dari dulu hingga sekarang, proses pembuatannya masih tradisional,
menggunakan tenaga manusia, serta tidak menggunakan bahan pengawet.
Dimulai dengan merendam kacang kedelai selama 4–6 jam, kemudian
dicuci, digiling, direbus, dan disaring untuk mengendapkan patinya yang
nanti akan menjadi tahu.
3.Tahu Sutera:
Sesuai namanya, tekstur tahu ini lunak dan sangat halus,
karena halusnya hingga tidak nampak pori-porinya. Tahu yang lebih popouler
dengan sebutan tofu ini kebanyakan dijual di pasar swalayan dan supermarket
dengan kemasan menyerupai es lilin.
Selain rasa asli kini banyak ditawarkan tahu sutera yang
sudah diperkaya aneka bahan seperti udang dan telur, karena teksturnya yang lunak, banyak orang
yang mengolah tahu ini untuk masakan sapo, wedang tahu maupun pudding.
4.Tahu Pong:
Tahu jenis ini disebut tahu pong karena jika sudah digoreng
akan mengembang, dan bagian tengahnya berongga atau dalam bahasa jawanya
kopong. Baru setelah agak dingin tahu akan sedikit menyusut.
Tahu pong memang diolah secara khusus sehingga bisa
menghasilkan rongga dan ringan setelah digoreng. Tahu ini asyiknya sih dimakan
hangat dan dicocol dengan aneka sambal maupun lalapan cabe rawit.
5.
Tahu Bulat Tasikmalaya:
Tahu bulat "Arka", Tahu bulat ini memiliki rasa
yang gurih dan aroma yang khas Sangat unik, enak dan lezat. Tahu bulat memiliki
tekstur luar yang garing dan empuk di dalam.Tahu bulat merupakan makanan sehat
tanpa bahan pengawet, enak, aman dan bergizi .


